__oOo__
Kita semua tahu, di dunia ini tidak ada yang abadi. Namun, salahkah jika kita mengenangnya agar abadi?
∞∞∞
Siang yang terik kali ini tidak ia hiraukan. Hembusan
angin yang tak terasa sejuk lagi, melainkan hangat, juga tidak
membuatnya segera bergegas dari tempat yang penuh keheningan itu.
Ia memeluk kedua lututnya erat. Sangat erat, seolah
lututnya itu adalah seseorang yang tak ingin ia lepas. Tak ada
seseorangpun yang ingin merasakan kehilangan, bukan? Namun, itu sudah
menjadi warna hidup. Masih ingat tentang perkataan jika hidup ini
terdapat dua perkara. Ya, berarti ada awal, ada akhir. Ada pertemuan,
ada perpisahan. Hal yang simple, tapi tergantung masing-masing orang
untuk menghadapinya. Kembali ke sosok gadis tersebut, ia masih setia
memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya disana.
Isakan halus terdengar samar. Suasana yang sunyi
mempermudah mendengar apa yang terjadi. Gadis itu menangis dalam
diamnya. Ia terisak pelan. Wajahnya masih saja ia tenggelamkan disana.
Apa yang telah terjadi?