Saturday, January 4, 2014

When Love Comes [1]

__oOo__


            Langit sore yang hampir larut sudah menampakkan diri di tengah-tengah kerumunan para remaja yang berseragam putih abu-abu, namun sebagian kecil dari mereka masih saja berkutat dengan kegiatan masing-masing. Termasuk gadis mungil ini, di balik lensa kacamatanya, ia mengamati lapangan di hadapannya. Ia duduk di kursi taman depan kelasnya dan menghadap ke sang objek.
            Pikirannya melambung. Matanya mengikuti arah gerak bola yang di giring. Seutas senyum tersungging di bibirnya.
            “Percuma sembunyi disini! Sono deh beli minum kasih ke doi.”
            Seruan Sivia tiba-tiba memasuki gendang telinga Ify, gadis tadi. Sontak, ia langsung menoleh.
            “Ngeliat aja udah cukup, sob!” respon Ify tenang. Tak menghilangkan senyuman tadi.
            Kedua gadis ini tiba-tiba saling diam. Sivia yang sudah duduk disamping Ify, mengikuti arah pandang Ify. Ada ketenangan disana, saat ia menangkap sesosok bayangan yang beradu dengan terik matahari.